Getar ada dalam rasa
selalu menghujam dalam tanya
berpijak pada jawab
berpendar pada alur
tak ingin bertanya
tak ingin terjawab
biar tenggelam pada makna
kehendak diri menyatu
dalam rasaNYA
menyibak awan dalam kabut
menitis air dalam kesucian zamzan
ujar untai di dasar doa
atas Rahman dan RahimNYA
rasa hanya merasa
tak ada kata dalm ucap
biru telah terhampar
dalam sekat yang tergadai
tak bisa terbuka,menunggu
pada harap ,Bertanya pada rasa
terselubung hamparan kata
terbias pada makna, hanya
rasa yang berkata nikma
tak dapat terhitung
merasuk pada diri
hanya syukur bukan di ujar
teresap dalam hati,sujud
dan sujud akan indahnya nikmat
“Dan seandainya pohon-pohon di muka bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Luqman: 27)
selalu menghujam dalam tanya
berpijak pada jawab
berpendar pada alur
tak ingin bertanya
tak ingin terjawab
biar tenggelam pada makna
kehendak diri menyatu
dalam rasaNYA
menyibak awan dalam kabut
menitis air dalam kesucian zamzan
ujar untai di dasar doa
atas Rahman dan RahimNYA
rasa hanya merasa
tak ada kata dalm ucap
biru telah terhampar
dalam sekat yang tergadai
tak bisa terbuka,menunggu
pada harap ,Bertanya pada rasa
terselubung hamparan kata
terbias pada makna, hanya
rasa yang berkata nikma
tak dapat terhitung
merasuk pada diri
hanya syukur bukan di ujar
teresap dalam hati,sujud
dan sujud akan indahnya nikmat
“Dan seandainya pohon-pohon di muka bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Luqman: 27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar