Sabtu, 02 April 2011

REMBULAN DAN BINTANG

Rinduku pada rembulan dan bintang sama besarnya keduanya memberi cahaya kehangatan yang indah pada pancaran teduh yang ku rasa memberi warna pada hamparan udara yang aku hirup hingga menjalar di setiap desah nafas yang ada, rinduku pada bulan dan bintang begitu hangat hingga malamku menjadi cerah bagaikan mutiara yang berkilau.


Senja hampir saja melewati batas garis yang terlewati untuk berjabat tangan erat dengan malam sementara aku masih menunggu di hamparan bukit hijau yang temaran menanti datangnya rembulan yang tersenyum manis, ingin aku petik rembulan agar dapat bersanding denganku melewati malam ini dgn indah bercanda dan bercerita akan keindahan rasa.



Aku dekap rembulan dan aku pangku sang bintang bercengkrama dengan bulir bulir rindu yang mengudara bagai lukisan langit yang berbingkai indah, aku sapa dalm riangku maupun bekuku hingga kupu kupu berhias pada pantulan cahaya yang tercipta dan udara tercium aroma wangi yang memabukan bagai terhirup candu biru asmara


Aku kecup rembulan dengan kehangatan alam yang beri indah warna biru, bergandeng bersama dan menari dalam keindahan rasa, aku belai dengan segenap auraku hingga rembulan semakin hangat dengan binar mata cahayanya yang indah menatapku mengerjap ngerjap bagai kupu kupu yang indah beriringan bagai debur ombak yang merindu pantai


Entah malam ini aku ingin selalu dekat dengan bintang dan rembulan bercerita tentang keindahannya yang selalu beri terang alamku, ingin aku syairkan sajak sajak indah bagai seorang pujangga ternama yang kidungkan syair cinta atau seorang penyair yang suarakan rintihan hati, tapi tak ada kata yang bisa kurangkai dan ku pintal menjadi kain sutra yang lembut untuk selendangkan bintang dan rembulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar