Malam mulai beranjak kembar
pada hening fajar yang tak berkesudah
kunanti bayang diri yang tak mau juga datang
membasuh malam yang tak bertepi
berpihak pada kerinduan sungai
yang mengalir dalam suguhan riak sunyi
ku nanti terus pada rindu bayangku
pada sekeping asa yang yang tertoreh
pada tanah yang lembab
penuh dengan hembusan ringkih
malam mulai beranjak kelu
pada sunyi yang tak pernah berhenti
pada sunyi yang tak bernyanyi rindu
aku berteriak dalam kesendirian
menyanyi kidung rindu relung
bergesek pada desir angin biru
dan dirimupun masih terdiam beku
kau tinggalkan malam tanpa bersuara
tanpa gerak yang terbaca
tanpa langkah yang tak berdentang
tanpa suara yang tak terekam
hanya desir,hanya remuk yang ku punya
masihkah ada yang lain.............
pada hening fajar yang tak berkesudah
kunanti bayang diri yang tak mau juga datang
membasuh malam yang tak bertepi
berpihak pada kerinduan sungai
yang mengalir dalam suguhan riak sunyi
ku nanti terus pada rindu bayangku
pada sekeping asa yang yang tertoreh
pada tanah yang lembab
penuh dengan hembusan ringkih
malam mulai beranjak kelu
pada sunyi yang tak pernah berhenti
pada sunyi yang tak bernyanyi rindu
aku berteriak dalam kesendirian
menyanyi kidung rindu relung
bergesek pada desir angin biru
dan dirimupun masih terdiam beku
kau tinggalkan malam tanpa bersuara
tanpa gerak yang terbaca
tanpa langkah yang tak berdentang
tanpa suara yang tak terekam
hanya desir,hanya remuk yang ku punya
masihkah ada yang lain.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar