Minggu, 17 Juli 2011

PAGI RINDU

Kelopak pagi mulai merekah
ribuan enbun mengucap salam pada dedaunan
harum rerumputan begitu sejuk warnai alam
senyum manismu melukiskan pemandangan sebuah taman
laksana kupu kupu yang menari di rimbunnya mawar
kehidupan pagipun mulai terlihat cerah

dirimu adalah lembaran puisi yang aku gurat
dengan tetes-tetes rindu yang tertulis di dinding hati
bait bait yang tertulis itu menyejukan rasa
yang dirahasiakan bunga-bunga
ketika pagi melepaskan malam yang pulang

Dan kita adalah cerita yang anggun
puisi yang penuh dengan hurup hurup cinta yang berkilau
di setiap butir butir rindu yang menetes jatuh
di setiap bunga di setiap embun yang meresap ke dalam kalbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar