Hidangan malam tersaji dalam dekapan rembulan
malam kau suguhkan dengan senyum manis terkulum
lentik jemarimu menari bak penari bali yang gemulai
cahaya rembulan dimatamupun tak sanggup ku syairkan
dalam hangatnya tembang yang terperangkap hembusan rasa
laksana desir angin yang goyangkan embun fajar
melukiskan puisi yang indah di kelopak tawa renyahmu
kuseduh dengan bait bait sajak yang hangat
aku menghangatkan rasa di teduh hatimu
di setiap tetesan embun yang ku rangkai menjadi mawar
pada sinar matamu yang anggun,
pada senyummu yang molek
pada sketsa rasamu yang hangat
pada jejakmu yang terang benderang
malam kau suguhkan dengan senyum manis terkulum
lentik jemarimu menari bak penari bali yang gemulai
cahaya rembulan dimatamupun tak sanggup ku syairkan
dalam hangatnya tembang yang terperangkap hembusan rasa
laksana desir angin yang goyangkan embun fajar
melukiskan puisi yang indah di kelopak tawa renyahmu
kuseduh dengan bait bait sajak yang hangat
aku menghangatkan rasa di teduh hatimu
di setiap tetesan embun yang ku rangkai menjadi mawar
pada sinar matamu yang anggun,
pada senyummu yang molek
pada sketsa rasamu yang hangat
pada jejakmu yang terang benderang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar