Minggu, 24 Juli 2011

TAMAN YANG BIRU

Di hamparan taman yang biru
Kupetik setangkai mawar yang merekah
ku hembuskan dengan cahaya rindu dan percikan rasa
kala embun fajar masih berselimut malam

ku berikan untukmu dengan seikat senyum yang indah
dan gurat wajahmu mengambang penuh dengan kebahagian

Lalu kulihat kupu kupu bercakap denganmu
menebarkan bintang bintang di udara
di mana tatapan cintamu, bercahaya

berkilau dengan indah

Kamis, 21 Juli 2011

MELODI RINDU

Melodi rindu melantunkan nada malam

pada kepakan sayap bintang dan senyum rembulan
pada gemericik air sungai di bebatuan
pada hembusan angin lembut yang meniup awan
pada debur ombak yang mengecup pantai

jemari rasaku menyentuh hatimu
nada merdu pun tercipta oleh sentuhan rindu

Kuiringkan melodi pada setiap angin yang menyapa
kuiringkan nyanyian pada setiap embun yang menggoda
ku iringkan puisi pada merpati yang terbang di dahan

selaras nafas kubisikkan di telingamu
nada nada rindu yang hangatkan malam
nada nada rindu yang getarkan hati

bergetar hanya untukmu
ketika rindu ini menyapa
dan ku petik dengan puisi

Rabu, 20 Juli 2011

REMBULAN YANG MENARI

Kilau kristal rembulan menari di taman langit
tersenyum pada bintang gagah yang mengorbit tenang
menyimpan degub cahaya lembut yang berkilau
Di hamparan malam kujelajahi cakrawala yang anggun berhias
mengepakan sayap yang membentang di persada

langit malam lebih sejuk terasa di rasa
sehangat bila aku memandangmu
bintang-bintanpun menitipkan sinarnya padamu
berkedip indah di kedua kelopak matamu
Aku petik bintang satu yang bergemelap
ku jadikan hiasan indah rambutmu
nampak cantik dengan senyum yang merekah

seperti sinar mata rembulan yang menembus hatiku
sayap sayap cahaya dengan lembut mendekapmu
melingkar teduh dipundak hening malamku

SENYUM PAGIMU

Malam aku masih terjaga
menulis puisi dalam birunya beranda
merangkai kata demi kata
mengurai syair demi syair

rembulan masih bergelayut di rimbunnya langit
menghangatkan dekap kerinduan yang ada
dan embunpun mulai berjatuhan mengecup dedaunan
berkilau menjelma bianglala

kuyakinkan padamu kala fajar tiba
seberkas cahaya mentari aku titipkan kepadamu
kubukakan untukmu menyelusup di jendela
mengusap usap rasamu hingga dirimu terjaga

langitpun menhamparkan senyumnya untukmu
bunganya bertaburan memenuhi semesta.

Lihatlah
kupu kupu menari menyapa pagimu
ramai berebut indah senyummu
senyum yang mengetarkan pagi yang ceria

TAK BISA MENULIS PUISI

Aku tak bisa merangkai kata
karena aku bukanlah seorang pujangga
untuk menuliskan sebuah puisi cinta
ataupun sebuah syair kerinduan

Aku hanya bisa tatap wajahmu
menulis puisi pada dinding rasa
pada sentuhan embun yang basahi hatimu
pada hembusan angin yang menerpa senyummu

Hingga malam menemaniku
menunggu fajar yang hampir tiba
Bahkan bintang-bintangpun telah
bergugur
masih saja bait puisi belum terbaca

seribu bintang masih menunggu
di atas kelambu langit yang biru

malampun masih terjaga
di atas bumi
tempat kita berbagi dalam
rajutan cinta, dan berbagi cerita

untuk menciptakan kata.

TEDUHNYA HATIMU

Hidangan malam tersaji dalam dekapan rembulan
malam kau suguhkan dengan senyum manis terkulum
lentik jemarimu menari bak penari bali yang gemulai
cahaya rembulan dimatamupun tak sanggup ku syairkan

dalam hangatnya tembang yang terperangkap hembusan rasa
laksana desir angin yang goyangkan embun fajar
melukiskan puisi yang indah di kelopak tawa renyahmu
kuseduh dengan bait bait sajak yang hangat

aku menghangatkan rasa di teduh hatimu
di setiap tetesan embun yang ku rangkai menjadi mawar

pada sinar matamu yang anggun,
pada senyummu yang molek
pada sketsa rasamu yang hangat
pada jejakmu yang terang benderang

EMBUN CINTAKU

Embun-embun berjatuhan dari langit
ketika malam mulai mengembang
melepaskan kepenatan di cahaya rembulan
rerumputan melambai di hembus sepoy angin

embun embun mulai bersemayam di daun
seperti butir air mata yang jatuh ke pipi
lalu ku simpan dalam puisi malam
untuk menemani lelap tidurmu

Aku buatkan puisi yang indah
bercorak rindu pada kain sutra yang biru
menyimpannya dalam sebuah telaga
tempat kita memadu kasih

Bukankah hatimu tempat tinggalku
dari seluruh sajak yang aku buat
tempat aku meneduh dari pengembaraanku

PUISI DALAM HIDUPKU

Aku pintal sebuah puisi cinta
Kusulam dalam heningnya malam
dengan rajutan rasa dan benang rindu
aku ambil dari cahaya rembulan yang menepukku

Puisi ini khusus untukmu kekasih
ku persembahkan dari indah rasaku
sebuah rangkaian kata yang indah
hasil pengembaraan malamku
.
Kau puisi yang paling cantik dalam hidupku
bahagianya dapat menjaga dirimu
dengan segenap rasaku yang biru
dan
aku mencintaimu.

Selasa, 19 Juli 2011

INDAHNYA PERSADA HATIMU

Di sejuk wajahmu, aku gurat puisi cinta
di sana kulihat ada rindang hutan yang terjaga
Membuat rinduku semakin biru seteduh lautan yang cantik
berdandan dengan ombak yang menggoda pantai,
kepakan camar menari nari di atas pucuk ombak
Membuat langit malam menunggu bintang bintang tersenyum riang

Di cerah senyummu aku tulis sebuah sajak,
aku lihat pelangi berkilau di agkasa yang terbentang
kaki kakinya menyentuh ombak yang meliuk liuk
membuat secerah senja menjadi bercorak.
setiap kali aku tak dapat menahan dahsyatnya rindu
dan kumpulan kupu kupu menggiring aku menari
di tepian dermaga kasih hingga cahaya rembulan
datang mengusap usap malamku

Di terang rasamu aku kidungkan nyanyian senja
hingga para bidadari menari bersama guyuran cahaya mentari
semua terlukis seindah rindu padamu dalam corak sutra
yang berbenang emas untuk di jadikan selendang rembulan
menyinari indahnya persada hatimu.

MALAM AJARI AKU

Malam merangkak di keheningan
sepoy angin meliuk dengan sejuknya
bintang dan rembulan bercakap cakap
di pelataran taman langit yang biru
bintang-bintang berkilau,rembulan tersenyum
menitipkan malam dengan lembut sayapnya


Malam mengajaku menari di teras awan
merangkai pendar pendar doa yang ada di dada
bunga bunga cahayapun bermekaran di angkasa
laksana mawar merah yang merekah
menerangi rasa pada jiwaku yang penuh rindu

Malam mengajariku berdandang di keheningan
membaca bait bait puisi yang berbaris di raga
mengulum rindu pada cahaya langit yang datang
mengentalkan rindu pada kidung alam yang tereja

Gairah jiwaku memancar dalam untaian aura biruku
Melewati hari bersama malam yang mengajari sajak
nyala cinta menerangi hamparan sejadah
terhampar pada langit yang kucurkan hujan

Minggu, 17 Juli 2011

RANUM WAJAHMU

Aku tak bisa merangkai kata seindah pujangga
untuk mencurahkan rasa yang bergejolak di dada
meggulai rindu dengan ungkapan puisi

hanya bisa kutatap ranum wajahmu
dengan dekapan embun yang biru.
meracik rasa dengan alunan nada

Bintang bintang dan rembulan tersipu malu
menawarkan cahayanya di bahasa malam
menjadi istana rindu yang megah

Puisipun hanya rangkaian yang tersimpan
hingga malam berganti dengan fajar

TARIAN RINDU

Aku genggam secarik puisi di jari tanganmu
dengan sekuntum mawar yang merekah indah
baru saja kupotong dari ladang bumi yang hijau

dengan hamparan embun yang menyelimuti
masih saja ada detak rindu yang menari nari
menitik ke dalam telaga yang biru

Aku mencium aroma wangimu dengan puisi
dalam tiap helainya mengucur kata yang indah
kututup ujung baitnya dengan kuntum rindu
Rindu mengajak kita bergandeng mesra
seikat pelangi menyembul keluar dengan indahnya
kelopak dan sayapnya merekah di cakrawala
warna warni menari genit di angkasa

ku petik seikat pelangi yang ada
ku kalungkan indah di lehermu
masih ada tetes sisa hujan yang menitik
hingga embun membasahi wajahmu

setiap detik adalah kenangan
dalam tiap helainya yang berdetak
ku tulis dalam bait bait puisi

SEIKAT PELANGI DI MATAMU

Di bawah bulan yang bulat ranum
aku memandang lembut wajahmu
membaca gurat gurat indah di matamu
menafsirkan bahasa kata tak terucap.

dan ketika kau memandangku
aku tuliskan puisi yang berbaris
yang aku petik dari cahaya rembulan
hingga cahaya tanpak di matamu

Di bawah bulan yang ranum
di pematang bibir basahmu
ribuan kata tertutup embun
menggenggam berjuta bulir rindu
Lihatlah gerimis berbaris di tirai malam
di taman langit ,beribu bintang menari
di atas dahan dan kelopak bunga yang basah
aku hanyut pada senyummu yang manis

Tiada indah di cakrawala cinta
ketika bening tetes hujan jatuh di lekuk senyummu
senyum terkulum,lembut dan basah
mengalir hening ke relung hati

Ada seikat pelangi di kelopak matamu
cahayanya terurai di bait bait puisi
bercucuran di sudut matamu
melukiskan berjuta kata cinta

BIDADARI YANG TENTRAMKAN HATI

Senja tersenyum pada Gerimis yang datang
Sehingga memperindah ladang bunga yang terhampar
kugunting pelangi yang melengkung untuk ikat rambutmu
sehingga dirimu laksana bidadari yang turun ke bumi
Kamulah pemandangan paling indah
dengan senyumanmu bercahaya mutiara

Di rebak rambutmu, kucium semerbak melati
setiap kali kusibak tiap helainya, aku menemukan getarnya
anginpun berbisik manja, menghembuskan kelembutan
bercerita pada burung burung yang berkejaran di dahan
kamulah pemandangan paling indah
dengan kilauan hati yang biru
bidadari yang tentramkan hati

MENULIS RINDU

Ingin sekali aku menulis rindu pada lembaran awan
angin membawa ke dekapan gunung yang kokoh
mengubahnya menjadi kabut yang sejuk
kubangun malam dengan teduhnya, duduk menanti
rembulan yang terangi pantai

Ingin sekali aku menulis puisi di kedalaman laut
merangkai garam menjadi untaian bunga
merombaknya menjadi percikan percikan ombak
Aku berdiri di atas hamparan karang menunggu
bintang yang terangi malam
Setiap hari akan aku buat puisi untukmu
antara kerinduan dan ungkapan rasa yang biru
yang melahirkan benang benang perak di bumi jiwa kita
semua kata yang bernafaskan malam dan siang
sepotong awan berhias di cakrawala.

Senyum yang meluncur deras sebagai rahasia bibirmu
kusimpan dalam gelembung hati, berkelopak rindu
menggetarkan sunyi, bermekaran di langit langit kasih
sebagian menjelma menjadi butiran mutiara

RINDU BERTALU TALU

Bulan tampak bulat
purnama bersinar lembut
terbentang di cakrawala
aku selimuti dirmu dengan cahayanya
tatap matamu berbinar terang
laksana kupu kupu cantik

Malam jadi seindah awan
bintang bintang menari di angkasa
tersenyum genit dan riang
aku petik satu demi satu
menjelma kunang kunang
bertebaran di senyummu
rindupun bertalu talu

PUISI KERINDUAN

Malam ini hening yang bulat
aku sedang memandang wajahmu
tersenyum di balik rembulan
di bawah hamparan awan
membaca kata kata yang di syairkan
menafsirkan serat serat rindu.

aku tahu,kala rembulan itu tersenyum
menuliskan pendar pendar cahaya

petunjuk bagi jejak langkahku
menelusuri jalan setapak di hatimu
langit yang selalu membukakan pintu
untuk menari dengan puisi kerinduan

HUJAN RINDU

Sinar rembulan datang menembus hatiku
sayap sayapnya membelai heningnya malam
memelukku dalam senyum yang indah
lalu menggiringku naik di hamparan awan

menari di taman langit yang biru
laksana hamparan pasir pantai yang putih
berkilau bagai mutiara bertudung rindu
bait puisi pun aku tembangkan

dalam syair syair yang teduhkan jiwa
dengan kata kata yang terus menetes
hujan rindu pun basahi telaga jiwa
menari dalam keheningan rasa yang indah

SETANGKAI MAWAR

Di hamparan taman bunga
Kupetik sekuntum mawar biru
yang berdandan dengan embun
hingga nampak basah berkilau

Untukku setangkai mawar, sebuah kerinduan
menemukan dahaga yang terhidang
serasa berjalan di bukit bukit cinta

Lalu kulihat kupu kupu menari
berlenggak lenggok lucu sekali
di mana tatapan rindupun bergejolak
menanti bidadari yang tersenyum

MAWAR UNTUKMU

Setiap hari akan aku kirim mawar untukmu
antara kerinduan dan ungkapan rasa yang biru
yang melahirkan benang benang perak di bumi jiwa kita
semua kata yang bernafaskan malam dan siang
sepotong awan berhias di cakrawala.

Senyum yang meluncur deras sebagai rahasia bibirmu
kusimpan dalam gelembung hati, berkelopak rindu
menggetarkan sunyi, bermekaran di langit langit kasih
sebagian menjelma menjadi butiran butiran mutiara
sebagian terlepas menjadi mawar yang berbaris

Setiap hari akan aku buat puisi untukmu
biarkan menjelma dalam kolam biru di hatimu
biarkan menjelma angin yang membelai rinduku
yang tersembunyi di dedaunan dan ombak
dan melepaskannya rinduku padamu
dalam nyanyian rasa yang penuh pesona

SENYUMMU

Hamparan senja bergelayut di angkasa,
senyummu berhias lampion terang
tatapan lembut matamu menari di udara,
jejakpun terlihat jelas dengan nyata

dalam hangat nyanyian kupu kupu yang tertawa riang
setangkai mawar merekah di ladang bunga
menyengatkan wangi di kerling mata dan tawamu
ku rangkai kata dalam relung hatiku dengan puisi

lengkung pelangi tersenyum memayungi senja hatimu
aku berdiri menatap cakrawala penuh hiasan awan yang berseri
ku lukis dalam tanah subur yang berbingkai bersama puisi untukmu
pada hamparan padi yang menguning dengan indahnya

dalam alunan nada nada kesejukan indahnya rasa

AKU TULIS PUISI

Senja ini ingin aku berjalan di taman langit
tidak untuk menikmati keindahannya
atau bercanda riang dengan pelangi
atau menyapa rembulan kala berdandan
aku ingin hanya menggurat kata

aku tulis puisi pada punggung pelangi
pada sayap sayap dan senyum manisnya
hingga cahayanyapun jadi indah berkilau
warna warni melengkung menyapa ombak
dan mengambang di lautan

kata kata aksarapun bergelayutan di angkasa
membentuk gugusan bintang yang menari senang
terlihat indah di ladang persada ...

SENJA YANG INDAH

Senja yang indah
nyiur kelapa melambai lambai tersenyum kepada ombak
debur ombak bergulung mesra memecah karang
angin berhembus sepoy sepoy mengecup dedaunan
mentari tersenyum setelah seharian berbagi cahaya
pelangi menyembul keluar dari pelataran langit

senja yang indah
burung burng berlarian pulang ke kandang
dengan kicau merdu terbawa angin
menari meliuk di dahan dan ranting
jemar jemari ombak lembut gemulai bagai dewi nirwana
menyempurnakan lukisan panorama alam

Aku terduduk di pangkuan awan
meniupkan seruling jiwa dengan puisi
menuntun matahari ke dalam istananya
aku sebarkan mutiara mutiara dari angkasa
bait bait kata bertaburan makna

RANUM WAJAHMU

Aku tak bisa merangkai kata seindah pujangga
untuk mencurahkan rasa yang bergejolak di dada
meggulai rindu dengan ungkapan puisi

hanya bisa kutatap ranum wajahmu
dengan dekapan embun yang biru.
meracik rasa dengan alunan nada

Bintang bintang dan rembulan tersipu malu
menawarkan cahayanya di bahasa malam
menjadi istana rindu yang megah

Puisipun hanya rangkaian yang tersimpan
hingga malam berganti dengan fajar

AKU TERPESONA

Jendela malam terbentang di lukisan langit
dengan kumpulan bintang berkedip kedip
dengan tarian rembulan yang menghibur awan
menyemarakan keindahan cakrawala

Aku petik bintang satu yang bergemelap
ku jadikan hiasan indah rambutmu
nampak cantik dengan senyum yang merekah

seperti sinar mata yang menembus
sayap sayap cahaya mendekapmu
melingkar teduh dipundak malamku

hingga membuat aku terpesona
melayang di atas hamparan cakrawala
di hamparan awan yang menurunkan hujan
kitapun turun membasahi persada
dengan senyum kebahagian

PANTAI BERSISIK RINDU

Pantai bersisik rindu biru
adalah lukisan kaca yang jernih
jejak jejak canda tercetak pada kanvas
berbaris rapi laksana ritme sajak

Laut bergelombang dengan ombak meliuk
mengeja rindu pada pantai berbatu
jejak jejak tawa tercetak pada karang
bergemuruh laksana nyanyian gunung

tarian ombak mengeja puisi yang aku buat
dengan sejuta kalimat rindu menggelegar
menyatukan nyanyian ombak dengan pantai
hingga buih buihnya masih tertinggal
dan rindupun masih menguap

HENINGKU

Hening telah melepas kelambu menari di juntai malam
detak cahaya merengkuh di bukit yang tak berpintu
bergelombang bagai ombak yang teduhkan laut biru
pada getar seruling jiwa yang nyanyikan tembang hujan

Memecah angin dalam bingkai kabut yang hiasi gunung
getar halus merambat di nadi yang berdenyut
mengipasi malam dengan gemerisik dedaunan
terpahat pada dinding yang berhias kelam

Pada warna warna yang tak lagi bercorak bintang
mengupas rindu dengan serpihan mutiara yang cemerlang
terus menjalar di pekat warna yang membius kunang

Hening terus berjalan menanti teriakan fajar
bergeser dari denyut denyut nadi yang menoleh sepi
berpijar di kedalaman laut yang tak berombak lagi
hingga terang terbius oleh puisi yang dihembuskan kerang

Denting kian terasa di kejauhan mendekap senyum yang indah
mengoyak terali rindu yang terus berdentang terang
menguras telaga air yang berkilau di taman mawar

KILAU CINTAMU

Aku Tenggelam di indah matamu
mengerjap laksana kupu kupu yang cantik
bulat indah seperti rembulan yang ranum
hingga pancaran lembutnya terangkan malamku.

Aku tenggelam di indah telaga hatimu
tempat bidadari bermain dengan pelangi
membasahi dengan embun yang sejuk
hingga selubung aura membanjiri ragamu

Memandang senyummu aku jatuh
seribu merpati kepakkan sayapnya di bibirmu
terbang melayang di bukit rindu yang terang
hingga getar jantungku menadah rindumu
menggoreskan puisi yang tidurkan awan

Aku tenggelam di indah rasamu
bercahaya terang lembutkan malam
jutaan kunang kunang menari di di setiap langkahmu
hingga rasapun selalu tersenyum pada kilau cintamu

AKU BUAT PUISI NTUKMU KEKASIH

Aku genggam secarik puisi di jari tanganmu
dengan sekuntum mawar yang merekah indah
baru saja kupotong dari ladang bumi yang hijau
dengan hamparan embun yang menyelimuti
masih saja ada detak rindu yang menari nari
menitik ke dalam telaga yang biru

Aku mencium aroma wangimu dengan puisi
dalam tiap helainya mengucur kata yang indah
kututup ujung baitnya dengan kuntum rindu
bercerita indahnya rembulan dan senyum sang bintang
di lembut sapamu ada seikat cahaya yang menemanimu

AKu ingin desau angin menari di bukit rindu
membelai dengan mesra untuk teduhkan malam
sejuk berjalan pada hamparan rasa yang indah
berkerudung jingga berselimut senyum rembulan

Aku buat puisi ini untkmu kekasih
pengganti setiap tetes rinduku yang jatuh
berupa embun yang ku ikat di jari manismu
lalu ku titipkan setangkp doa yang indah
yang mampu menerjemahkan rindu pada baitnya

DI PELABUHAN RINDU

Di pelabuhan rindu yang sejuk dan padat
rembulan bulat taburkan cahaya keindahan
gulungan ombak meliuk mesra dendangkan karang
berayun-ayun di lintasan malam yang hening

Di pelabuhan rindu butir butir embun jatuh
kucuri ladang yang luas dengan semilir angin yang sejuk
jatuh menetes deras laksana di taburkan dari langit
membasahi pasir pasir pantai yang indahkan hati

Di pelabuhan rindu aku buat puisi yang syahdu
aku gurat dengan kata yang ku petik dari langit
ku tulis pada punggung ombak yang datang
hingga pantaipun melambai dengan senang

Di pelabuhan rindu aku titipkan puisi pada camar
membawanya mengelilingi lautan yang luas
di tebarkan pada bukit karang yang indah
hingga rindupun makin mengembang di heningnya malam

INGIN AKU MENULIS SYAIR CINTA

Ingin aku menulis syair cinta
pada malam yang hening yang tak berbaju
Sebingkai bait rindu yang terhampar di awan yang biru
seakan getar malam yang kidungkan rembulan
rebahkan sang bintang di hamparan langit
Sepucuk mawar terpahat di dinding yang berbatu

Ingin aku menulis syair cinta
dengan cahaya sinar lembut di matamu
hingga kutemukan rembulan berselimut rindu
jadilah rembulan bergelayut di angkasa
Biarkan kuikatkan samar samar cahayamu

Ingin aku menulis syair cinta
Menyatukan sejuta kalimat dalam lembar puisi.
mengucap santun pada cahaya yang datang
Agar makna semakin jelas dan terang
mengungkap rindu yang berdetak selalu

Ingin aku menulis syair cinta
ku sebrangi lautan pada palung jiwamu
Kuseberangi pantai mengembara pada dalamnya rindu
telaga biru yang teduh berkerudung embun
syair cinta yang teduhkan jiwa dan raga

AKU MENCINTAIMU KEKASIH

Kala senja berarak pulang
Kusulam sebuah puisi rasa
pada corak warna pelangi
melengkung laksana alis bidadari
dengan benang bersulam emas
yang ku ambil dari manis senyummu

puisi ini khusus untukmu kekasih
kupersembahkan biru untukmu
menetas rindu di sekujur tubuh
senyum merekat di relung hatiku

Kau makhluk Tuhan yang paling cantik
bahagianya dipercaya menjagamu
dengan segala waktu yang ada

aku mencintaimu kekasih
puisi ini khusus untukmu

INDAHNYA PERSADA HATIMU

Di sejuk wajahmu, aku gurat puisi cinta
di sana kulihat ada rindang hutan yang terjaga
Membuat rinduku semakin biru seteduh lautan yang cantik
berdandan dengan ombak yang menggoda pantai,
kepakan camar menari nari di atas pucuk ombak
Membuat langit malam menunggu bintang bintang tersenyum riang

Di cerah senyummu aku tulis sebuah sajak,
aku lihat pelangi berkilau di agkasa yang terbentang
kaki kakinya menyentuh ombak yang meliuk liuk
membuat secerah senja menjadi bercorak.
setiap kali aku tak dapat menahan dahsyatnya rindu
dan kumpulan kupu kupu menggiring aku menari
di tepian dermaga kasih hingga cahaya rembulan
datang mengusap usap malamku

Di terang rasamu aku kidungkan nyanyian senja
hingga para bidadari menari bersama guyuran cahaya mentari
semua terlukis seindah rindu padamu dalam corak sutra
yang berbenang emas untuk di jadikan selendang rembulan
menyinari indahnya persada hatimu.

CAKRAWALA CINTA

Seikat pelangi berkilau indah
ketika kuselipkan di telingamu
ketika hatipun begitu dekat
cahayapun bertaburan warna warni

menerangkan telaga rasa
hingga bunga bunga bermekaran
kelopaknya merekah menatap angkasa
wanginya beraroma cinta terbawa di udara

berkilauan di angkasa
menghiasi awan dan lautan
hamparan puisipun di dendangkan
kunang kunang menari di gelapnya malam

Tiada yang sungguh indah dari cakrawala cinta
ketika bening tetes rindu menari selalu
senyum terkulum, dengan sekuntum mawar merekah
mengalir lembut di cahaya rasa

PAGI RINDU

Kelopak pagi mulai merekah
ribuan enbun mengucap salam pada dedaunan
harum rerumputan begitu sejuk warnai alam
senyum manismu melukiskan pemandangan sebuah taman
laksana kupu kupu yang menari di rimbunnya mawar
kehidupan pagipun mulai terlihat cerah

dirimu adalah lembaran puisi yang aku gurat
dengan tetes-tetes rindu yang tertulis di dinding hati
bait bait yang tertulis itu menyejukan rasa
yang dirahasiakan bunga-bunga
ketika pagi melepaskan malam yang pulang

Dan kita adalah cerita yang anggun
puisi yang penuh dengan hurup hurup cinta yang berkilau
di setiap butir butir rindu yang menetes jatuh
di setiap bunga di setiap embun yang meresap ke dalam kalbu.

MEREKAM JEJAK RINDU

Rembulam malam ini tak pancarkan lembutnya
tak ada tarian di taman langit yang biru
hanya rona gelap yang terlihat di cakrawala
sebentar lagi fajar menyapa ramah
mengecup harum wewangi dedaunan

merekam jejak rindu kita yang terhampar
pada guratan puisi yang kita tanam
seperti jejak yang membekas di rerumputan
mengajak kita menorehkan kerinduan malam

malam menggenggam rembulan di dekap awan
menyiapkan tempat untuk kita saling bersulang
dan kita saling memandang
bintang-bintang yang ada di mata kita.
meremas puisi di bibir kita

Sabtu, 02 Juli 2011

AKu BUAT PUISI UNTUKMU

Setiap hari akan aku buat puisi untukmu
antara kerinduan dan ungkapan rasa yang biru
yang melahirkan benang benang perak di bumi jiwa kita
semua kata yang bernafaskan malam dan siang
sepotong awan berhias di cakrawala.

Senyum yang meluncur deras sebagai rahasia bibirmu
kusimpan dalam gelembung hati, berkelopak rindu
menggetarkan sunyi, bermekaran di langit langit kasih
sebagian menjelma menjadi butiran butiran mutiara
sebagian terlepas menjadi mawar yang berbaris

Setiap hari akan aku buat puisi untukmu
biarkan menjelma dalam kolam biru indah hatimu
biarkan menjelma menjadi angin yang membelai rinduku
yang tersembunyi di dedaunan dan ombak
dan melepaskannya rindu itu untukku
dalam nyanyian senja yang indah