Senin, 14 Maret 2011

TEGAR

Cerita pada untaian kisah terus saja mengurai resah
akan dentum rasa yang mengejar masa yang ada
pada sekelumit wajah yang torehkan rindu pekat
dalam gelembung udara yang terbaca pada serat

Terus membayang akan jalan yang tertapak
mendaki pada untaian kabut yang tepiskan gunung
berselancar pada ombak yang acuhkan laut teduh
hingga terbuai pada nyanyian angin yang desirkan lembut

Melangkah terseok pada gambar yang aliri darah
tersenyum pahit pada madu yang hiasi gelas
tertawa dalam ruang yang tak bergaung rindu
hingga asa menghilang dalam deretan hari yang terhitung

Menoreh asa pada dendang masa yang berjalan
akan langkah yang harus tertapak pada jalan yang padat
melupakan lukisan yang masih terpahat pada dinding
hingga hanya sekelumit kisah yang harus terjalani

Memandang langit memijak bumi hingga tak oleng berjalan malam
memandang langit mendaki gunung hingga kokoh melintas kabut
memandang langit menunggang angin hingga tegar terterjang badai
memandang langit menapak ombak hingga kuat seperti karang

Tegar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar