Jumat, 10 Juni 2011

AROMA PAGI

Embun pagi ini menyapa dengan senyum indah yang mempersona mengembangkan kedua sayapnya berjemur di mentari sambil berdendang nyanyikan tembang tembang cinta yang gairahkan pagi sementara sekelompok mawar mengeliat dari selubungnya setelah semalam bermandikan mutiara mutiara perak yang bertaburan dari angkasa dan jiwapun ikut tersenyum menyapa aroma pagi yang penuh dgn keharuman ,teduhkan kerudung jiwa dan sabda hati

Mentari telah menyapa dalam renungan cahaya yang basahi pori bertudung jerami yang teduhkan rasa,aku sapa dirimu dalam lepitan lepitan senyum yang terkuras dalam nyanyian fajar yang ku rangkai dengan bingkai syair berkumandang di relung hatimu terbawa oleh tepukan udara yang telanjangi aku

Di antara derap sejuknya pagi terdengar nyanyian embun yang membasuh pucuk pucuk daun yang terbangun dari tidurnya hembusan angin dengan lembut mengiringi aroma pagi yang basah,nampak burung burung berlarian dan menari di udara dengan riangnya menikmati biru alamNya, mentari pun mulai menyembul keluar dari tahtanya menyapa persada dengan senyum indahnya begitu sempurna hasil ciptaanNYA harmoni kehidupan

mentari mengambang di pelataran langit meniupkan cahaya di persada biru
mengalirkan di jendela jendela dengan senyum rona keikhlasan, senyum dedaunan serta canda kepakan burung burung membubung di angkasa tampak tawa ombak yang bergulung mengejar pantai menggoda karang yang duduk termenung menanti camar yang belum juga datang rindupun tertahan di derasnya pagi


Ragaku masih terhampar di samudera awan yang basahi peraduan dengan embun pagi yang basuh wajah bersama angin yang kelilingi aura, sementara jiwaku ingin berjalan mendaki gunung menebar untai untai intan yang menggumpal, sementara pagar angin masih saja tak berikan ruang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar