Aku lihat cahaya senja biru sedang mengecup daun hingga aroma senja terlihat begitu kental dengan kabut tipis yang menutupi udara kicau burung murai ikut bernyanyi terbang melintasi dahan demi dahan,ku lihat juga barisan bunga melati mengeluarkan mahkotanya hingga terlihat laksana bidadari yang menari telanjang di hamparan pelangi, ku lihat pula mentaripun sedang tersenyum menyapa dgn cahaya lembutnya pada jiwa merindu
Senja menyapa dengan senyum renyahnya membentangkan sayap sayap lembutnya yang membelai rasa, menebarkan aroma melati yang tercium di udara hingga terbentang di ufuk cakrawala yang luas, senja mengajakku beryanyi dengan syair syair keindahan cinta mengajak pelangi ikut berdendang menebarkan senyum pada biru semesta untuk teduhkan jiwa yang sedang merindu akan dentuman rasa yang mengecup raga
Senja hampir saja melewati batas garis yang terlewati untuk berjabat tangan erat dengan malam sementara aku masih menunggu di hamparan bukit hijau yang temaran menanti datangnya rembulan yang tersenyum manis, ingin aku petik rembulan agar dapat bersanding denganku melewati malam ini dgn indah bercanda dan bercerita akan keindahan rasa.
Telah susuri jalan yang lewati masa akan tapak liku yang terus berjalan mengisi air pada telaga hidup untuk mencari dekatnya rasa pada asa yang terus di bingkai dengan hiasan malam dan lukisan siang terus berpacu pada gerak yang masih ada hingga nafas masih bercanda pada raga yang harus di rangkai dalam keindahan makna untuk bisa berbagi pada waktu yang masih tersisa
Senja menyapa dengan senyum renyahnya membentangkan sayap sayap lembutnya yang membelai rasa, menebarkan aroma melati yang tercium di udara hingga terbentang di ufuk cakrawala yang luas, senja mengajakku beryanyi dengan syair syair keindahan cinta mengajak pelangi ikut berdendang menebarkan senyum pada biru semesta untuk teduhkan jiwa yang sedang merindu akan dentuman rasa yang mengecup raga
Senja hampir saja melewati batas garis yang terlewati untuk berjabat tangan erat dengan malam sementara aku masih menunggu di hamparan bukit hijau yang temaran menanti datangnya rembulan yang tersenyum manis, ingin aku petik rembulan agar dapat bersanding denganku melewati malam ini dgn indah bercanda dan bercerita akan keindahan rasa.
Telah susuri jalan yang lewati masa akan tapak liku yang terus berjalan mengisi air pada telaga hidup untuk mencari dekatnya rasa pada asa yang terus di bingkai dengan hiasan malam dan lukisan siang terus berpacu pada gerak yang masih ada hingga nafas masih bercanda pada raga yang harus di rangkai dalam keindahan makna untuk bisa berbagi pada waktu yang masih tersisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar