Syairku mengalir laksana anak sungai yang kecup muara
berjalan melintasi batu dan lumpur yang lembab
terus menerjang di kedalama lauat
hingga berlabuh di dermaga cinta
Syariku mengalun di cerahnya udara
melintasi lembah dan pegunungan
berjalan di gemuruhnya ombak
hingga berlabuh di pelabuhan kasih
Syairku terus menari di keindahan rasaberjalan pada kuncupnya kaki mawar yang berserak
di hamparan rimbunnya bumi yang mengecapi rasa
di pancaran bunga bunga asmara terus mencoba bersyair
pada ungkapan rasa yang terus mengajak di pelataran rindu
yang belum terjamah oleh udara yang menyapa
dalam rangkaian kidung pagi yang cerahkan jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar