Senin, 14 Februari 2011

ADAM DAN HAWA


Adam kekasihku
rinduku telah melelehkan salju
dan senyummu melelehkan kalbu
pewarna anganku melambung jauh
jika bumi masih diijinkan berputar
dan jika matahari belum kehabisan bahan bakar
aku akan selalu berdampingan denganmu
seperti tangan kanan dan tangan kiri
satu ke depan satu ke belakang
satu ke belakang satu ke depan




Hawa kekasihku
jika rindu yang terpancar pada air yang memancur
di padang tandus dalam kemurnian  kucuran zamzan
aku tebarkan dalam hembusan angin yang membasuh jiwamu
menembus nirwana dalam untaian rasa yang menyebar getar
menggurat siang akan mentari yang hangatkan ladang
akan ku tuai pada jiwamu hidangan telaga kerinduan yang tak habis
bagai laut yang merindu hujan bagai siang yang merindu malam



Adam kekasihku
Aku bersandar pada tari warna pelangi
Kau didepanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu terukir keindahan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi,malam dalam mendoa tiba
Merias muka air kolam jiwa yang terbasuh
Dan dalam dadaku memerdu lagu rindu
Menarik menari seluruh jiwa ragaku
Hidup dari hidupku pintu terbuka untukmu
Selama matamu bagimu menengadah untukku





Hawa kekasihku
Aku selimuti cahaya biru hatimu yang ku ambil dari pemberian ILAHI
aku semai pada indahnya kabut yang hiasi gunung
aku pintal pada indahnya laut yang mencumbu ombak
aku timang pada indahnya hutan yang hasilkan rindang
akan payungi dengan keteduhan jiwa yang merona
dan aku bawa dirimu dalam nyanyian sungai yang mengalir
pada keindahan telaga bening indah surgawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar