Minggu, 20 Februari 2011

MAAFKAN AKU BUNDA

Bunda
dekap aku dengan cahaya matamu yang membias teduh
rengkuh aku dengan sayap sayap indah hatimu
sentuh aku dengan damai sejuk rasamu
aku lelah berjalan gontai di pesisir pantai biru
aku lelah mendaki pada gunung yang terjal
aku letih berenang pada laut yang berombak



Bunda
tebarkan kasih dalam buai rindu yang memijah hati
dendangkan nyanyian yang membuat ku lelap
akan keindahan kasih yang tak pernah habis
akan kerinduan yang tak pernah usai
akan kedamaian yang tak pernah luruh
akan kecup sayang yang basahi hati

Bunda
mengapa kau hanya diam membisu
tak ada kata yang kau rangkai indah
tak ada senyum yang kau baluri raga
tak ada tawa yang hilangkan sepi

tak seindah damai yang kau tawarkan
tak seindah kasih yang kau berikan
tak seindah senyum yang kau cairkan

aku hanya ingin serahkan diriku
aku hanya ingin rengkuh hatimu
aku hanya ingin indah senyummu

Bunda
apakah waktu juga belum jua habis
apakah sesal belum juga usai
apakah waktu belum juga pergi



maafkan aku bunda
akan marah yang gusarkan hati
akan sepi yang ramaikan ruang
akan terang yang tak pernah hadir
Bunda
aku luruh dalam damaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar