Kamis, 17 Februari 2011

RINDU JIWAKU


Jiwaku berjalan pada sayap sayap awan
yang membawaku kedalam heningnya malam
menerpa angin yang baluri raga indahku
hingga melukai pori pori yang aku bawa
menetes pada kabut yang ikut menemani
hingga kedua matanya terpejam tak melihat
apa yang aku rasa akan desakan rindu yang ada



Jiwaku berjalan pada kaki kaki bintang yang aku jejak
pada sinarnya yang membasahi keningku
hingga peluhnya membasi bilur bilur perak
dan menjatuhkannya ke bumi yang penuh biru

Jarak menjadi tirai namun waktu membuka jalan untuk ditempuh
pada bagian yang satu mencari sebagian dirinya yang lain
di antara ruh yang setengah hidup dan setengah mati
mencari serupa dari alur dan jalur yang dipahatkan
pada keduanya sama sama merah oleh gairah sama-sama biru oleh rindu



jiwaku berjalan pada untaian galaxi yang tersebar di angkasa
yang membawaku ke dalam rasi bintang yang aku suka
hingga aura yang ada di ragaku bersinar terkena sentuhan bidadari  rasa



Cerita tentang jiwa yang terbelah bagian satu terpisah
dengan bagian yang lain hanya satu petunjuk
yang ditinggalkan surga sebuah tanda rasa yang menggetar
saat belahan yang satu berada di radius belahan
yang lain bukan hanya dalam jarak malam
namun juga kata ketika bertemu akhirnya,
maka matahari menjadi tujuh warna dalam pita-pita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar